Langkah terakhir dari penerapan pendidikan
karakter di sekolah adalah menyiapkan konsep penilaian yang komprehensif.
Pendidikan karakter yang efektif harus menyertakan sebuah program untuk menilai
kemajuannya. Ada
tiga jenis hasil yang patut diperhatikan.
Pertama, karakter
sekolah. Pada level ini penilaian dilakukan untuk mengukur sampai
batas apa sekolah menjadi komunitas yang penuh kepedulian. Hal ini dapat
dinilai, misalnya, dengan survei yang meminta siswa untuk menunjukkan sejauh
mana mereka setuju dengan pernyataan seperti, "Para
siswa di sekolah (kelas) ini menghormati dan peduli satu sama lain," dan
"sekolah (kelas) ini adalah seperti sebuah keluarga." Dengan
kata lain yang pertama kali dinilai karakter sekolahnya.
Kedua, perkembangan staf
sekolah sebagai pendidik karakter. Aspek penilaian difokuskan pada
komitemen staf sekolah - guru, tata usaha, dan dukungan personil lainnya –
dalam mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka dapat lakukan untuk
mendorong pengembangan karakter, komitmen setiap pribadi untuk melakukan hal
tersebut, kemampuan untuk melaksanakannya, dan kebiasaan bertindak
yang konsisten atas kapasitas pengembangan mereka sebagai pendidik
karakter. Pada tataran ini yang dinilai adalah keteladanan seluruh komponen
sekolah selain siswa.
Ketiga, karakter siswa.
Pada level ini penilaian dilakukan terhadap tiga ranah penting pendidikan
karakter, yaitu nalar dan keputusan moral (moral reasoning and judgement),
komitmen dan dukungan terhadap nilai-nilai moral (moral commitment), dan
perilaku moral dalam bentuk karakter-karakter positif dalam diri siswa (moral
behavior).
Selama ini, penilaian pendidikan karakter umumnya
baru menyentuh aspek nalar saja. Bentuk tes yang berupa pertanyaan atau pilihan
semakin menguatkan bahwa penilaian baru menyentuh aspek kognitif siswa.
Padahal, nalar siswa tentang karakter belum menunjukkan karakternya. Siswa yang
mampu menjawab dengan benar pertanyaan “Bagaimanakah sikap yang seharusnya
ditunjukkan saat bertemu dengan guru?” tidak bisa dijadikan ukuran bahwa siswa
tersebut hormat dan sopan terhadap guru.
Dalam artikel berikutnya, Insya Allah, akan
disajikan masalah penilaian karakter ini secara lebih komprehensif.
0 komentar:
Posting Komentar