Pendidikan karakter dilaksanakan
dengan paradigma konstruktivisme. Sekolah memberi kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan perilaku yang baik. Secara etis dan intelektual para
siswa adalah pembelajar yang konstruktif, mereka belajar sangat baik dengan
cara mempraktekkan.
Untuk mengembangkan karakter yang baik, mereka perlu banyak
dan beragam kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai seperti belas kasihan,
tanggung jawab, dan keadilan dalam interaksi sehari-hari dan diskusi sebaik
mungkin melalui layanan komunitas sekolah.
Melalui pergulatan dengan tantangan nyata kehidupan
seperti bagaimana cara membagi tugas di sebuah kelompok belajar, bagaimana
untuk mencapai kesepakatan dalam rapat kelas, bagaimana cara untuk mengurangi
perkelahian di tempat bermain, bagaimana cara melaksanakan tugas layanan
belajar, dan refleksi dari pengalaman tersebut, para siswa mengembangkan
pemahaman praktis tentang bekerja sama dengan orang lain. Melalui pengalaman
moral yang berulang-ulang, para siswa mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan
dan kebiasaan yang membentuk tindakan berkarakter.
0 komentar:
Posting Komentar